A.
Pendahuluan
Karbohidrat
merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya
bagi penduduk negara yang sedang berkembang karena karbohidrat merupakana
sumber kalori yang murah. Dalam 1 gram karbohidrat jumlah kalori yang
terkandung yaitu 4 Kal (kkal). Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam
karakteristik bahan makanan misalnya warna, rasa, dan lain-lain, sedangkan
dalam tubuh berguna untuk mencegah kehilangan mineral, mencegah pemecahan
protein tubuh yang berlebihan serta berguna membantu metabolisme lemak dan
protein.
Karbohidrat ('hidrat
dari karbon',
hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula")
adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen
pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin
pada hewan
dan jamur).Pada
proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida
atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosforus,
atau sulfur.
Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida,
misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
B.
Definisi
dan klasfikasi
1. Definisi
karbohidrat
Kata
karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan air (H2O).
Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer sakar (polimer
gula). Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung
sejumlah besar gugus hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana bisa berupa
aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum
dari karbohidrat adalah:
(C.H2O)n
atau CnH2nOn
Karbohidrat
merupakan molekul yang banyak terdapat di alam. Pembentukan karbohidrat melalui
proses fotosintesis dan merupakan sumber energi hayati dari hasil konversi
energi matahari ke dalam bentuk energi kimia. Karbohidrat selain sebagai sumber
utama energi organisme hidup, juga merupakan sumber karbon untuk
sintesisbiomolekul dan sebagai bentuk energi polimerik.
2. Klasifikasi
karbohidrat
Karbohidrat
umumnya diklasifikasikan menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
Karbohidrat sederhana atau lebih dikenal sebagai monosakarida adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana
misalnya glukosa dan fruktosa, sedangkan yang tergolong sebagai karbohidrat
kompleks yaitu disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Contohnya adalah
sukrosa yaitu suatu disakarida yang terbentuk dari satu molekul glukosa yang
terikat dengan satu molekul fruktosa; selulosa adalah suatu polisakarida yang
terbentuk dari ratusan molekul glukosa yang terikat bersama. Jika polisakarida
dihidrolisis akan terurai menghasilkan satuan-satuan monosakarida penyusunnya.
Berdasarkan
gugus fungsi utamanya, monosakarida juga diklasifikasikan sebagai aldosa dan
ketosa. Akhiran –osa digunakan untuk
menyatakan golongan karbohidrat, sedangkan awalan aldo- dan keto- untuk menyatakan gugus fungsiyaitu aldehid dan keton.
Contohnya glukosa adalah suatu aldoheksosa (golongan aldehid dengan 6 atom
karbon), ribosa yang juga aldopentosa (dengan 5 atom C). Sebagian besar gula
yang ada dialam merupakan aldopentosa atau aldoheksosa.
C.
Sintesa
kiliani-fisher
Kiliani sintesis
Fischer, nama untuk Kiliani kimia dan Hermann Heinrich Emil Fischer, adalah
metode untuk sintesis monosakarida . Penerimaan melalui sintesis dan
hidrolisis dari sianohidrin dari karbonil dari suatu aldosa
oleh yang memanjang rantai karbon dari prekursor karbohidrat, sehingga
melestarikan stereokimia pada semua karbon kiral
hadir sebelumnya. Karbon kiral baru diproduksi dengan dua stereokimia, sehingga
prduk dari Fischer-Kiliani adalah campuran rasemat dari dua epimers.Misalnya,
D-arabinosa diubah menjadi campuran D- glukosa
dan D- manosa.
Sintesis
Kiliani klasik Fischer
Versi asli dari
sintesis Fischer-Kiliani berlangsung melalui sianohidrin dan lakton
aldónica asam menengah. Langkah pertama terdiri
bereaksi gula dari sianida
berair (biasanya NaCN) sianida mengalami Selain nukleofilik pada gugus karbonil dari gula (seperti
gula cenderung ada terutama sebagai siklik hemiacetal piranósico , selalu dalam
kesetimbangan kimia dengan aldehid rantai terbuka atau bentuk keton dan dalam
kasus ini aldoses adalah aldehida yang bereaksi dalam sintesis ini). Para sianohidrin
yang dihasilkan dari penambahan ini dipanaskan dalam air, yang menghidrolisis
sianida dalam kelompok asam karboksilat, yang dengan cepat bereaksi dengan gugus hidroksil untuk membentuk lakton
intramolekul lebih stabil. Sekarang ada dua lakton diastereomerik dalam
campuran reaksi. Dapat dipisahkan dengan kromatografi atau partisi terpisah
dalam pelarut yang berbeda) dan kemudian lakton yang diinginkan berkurang
dengan amalgam natrium.Seperti digambarkan di bawah, D-arabinosa diubah menjadi
campuran D-dan D glucononitrilo manononitrilo, yang kemudian diubah menjadi
D-gluconolactone, D-manonolactone, terpisah, dan berkurang menjadi D-glukosa
atau D-mannose.Kimia hasil dengan metode ini cenderung menjadi sekitar 30%.
Baru-baru
ini, telah dikembangkan metode pengurangan ditingkatkan, yang menghasilkan
hasil yang lebih tinggi dari gula memanjang. Alih-alih konversi sianohidrin ke
lakton, sianohidrin berkurang dengan hidrogen menggunakan paladium pada barium sulfat sebagai katalis dan air sebagai pelarut, untuk
membentuk imina
. Karena adanya air, imina dihidrolisis dengan cepat untuk membentuk aldehida,
sehingga karbon akhir gula diproduksi hanya dua langkah bukan tiga. Pemisahan
isomer dilakukan di dalam produk gula dan bukan lakton menengah. Katalis khusus
diperlukan untuk mencegah penurunan lebih lanjut dari kelompok aldehida ke grup
hidroksil, yang akan menghasilkan sebuah alditol
. Katalis hidrogenasi ini yang membatasi disebut satu langkah racun katalitik , contoh adalah paladium Lindlar.
Reaksi di bawah ini menggambarkan metode ini baik untuk konversi-threose untuk
L- xilosa
dan L- lyxose
.
D.
Degradasi
ruff
Pada
tahun 1898, Otto Ruff menerbitkan karyanya pada transformasi
D-Glukosa ke D-arabinosa kemudian disebut degradasi Ruff. Dalam reaksi ini,
D-Glukosa diubah menjadi D- arabinosa . Dalam reaksi ini, gugus aldehid terminal
dikonversi menjadi asam karboksilat kelompok, dengan
menggunakan oksidasi selektif dari aldehida
menggunakan air Brom
dan kemudian dikonversi ke glukonat ion. Selanjutnya, Fe (OAc) 3
dengan 30% H 2 O 2 ditambahkan. Jadi COO-ion akan
membentuk CO2 dan senyawa selektif stereo akan membentuk. Dan di bawah-CH2OH akan
mengkonversi ke-CHO, sehingga membentuk D-arabinosa.
Degradasi Ruff
adalah protokol sintesis yang digunakan untuk menghapus satu atom karbon dari
molekul suatu aldosa.
E.
Pembuktian
fisher
Sintesis
Kiliani-Fischer adalah protokol sintetis yang digunakan untuk memperkenalkan
sebuah atom karbon ke molekul dari aldosa
.
F.
Disakarida
disakarida
merupakan dimer (gabungan dua molekul) monosakarida yang sejenis atau berbeda
jenis. Oleh karena itu, bila disakarida dihidrolisis akan dapat menghasikan 2
buah monosakarida. Disakarida yang banyak dikenal adalah sukrosa atau gula tebu
(dimer dari glukosa dan fruktosa), maltosa (dimer dari dua glukosa), dan
galaktosa atau gula susu (dimer dari glukosa dan galaktosa).
Sukrosa
dan laktosa tidak dapat difermentasi, sedangkan maltosa dapat difermentasi
menghasilkan alkohol (etanol). Sukrosa tidak dapat mereduksi Fehling, sebab
gugus aldehidanya sudah terikat pada fruktosa. Maltosa dan laktosa dapat
mereduksi larutan fehling, sebab monomer yang satunya (glukosa dan galaktosa),
gugus aldehidanya masih bebas.
G.
Polisakarida
Polisakarida
merupakan polimer dari beberapa monosakarida. Polisakarida yang banyak dikenal
antara lain amilum yang merupakan polimer dari α-D-glukosa, selulosa yang
merupakan polimer dari β-D-glukosa, dan glikogen atau gula darah yang merupakan
polimer dari α-D-glukosa dengan cabang atom C nomor 6, membentuk serat ruwet
dengan molekul berbentuk globuler. Amilum mempunyai dua struktur, yaitu amilosa
dan amilopektin. Selulosa dapat larut dalam larutan zwitter [Cu(NH3)2(OH)]+,
dan selanjutnya dapat dibuat menjadi selulosa asetat(sutera tiruan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar